Tak Bisa LASIK, Begini Cara Mengatasi Mata Minus dan Silinder pada Anak
Tak Bisa LASIK, Begini Cara Mengatasi Mata Minus dan Silinder pada Anak
Saat ini, semakin banyak anak yang lebih memilih main gadget daripada bermain diluar ruangan bersama rekan sebayanya. Aktivitas anak yang kerap kali bersinggungan dengan ponsel berjam-jam akan membuat matanya mudah terkena minus bahkan silinder.
Sudah banyak kasus anak yang bahkan masih sangat muda namun sudah memiliki gangguan mata. Sayangnya, anak belum disarankan untuk LASIK jika ingin mengobati mata minus dan silindernya.
Jika para orang tua ingin mata anaknya normal kembali, terdapat satu prosedur penggunaan lensa kontak tanpa operasi yang disebut orthokeratology atau ortho-K. Berbeda dengan lensa kontak pada umumnya, ortho-K hanya digunakan anak ketika sedang tidur terapi Orthokeratology .
“Ortho K merupakan lensa kontak yang di desain khusus yang dipakai saat tidur untuk re-shape permukaan kornea sehingga saat bangun, minus dan silinder anak sudah hilang,” kata spesialis mata dr Damara Andalia, SpM, dari Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, Jakarta Barat, kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Ortho-K menjadi pilihan saat seseorang tidak mau lasik, takut operasi, namun tidak ingin menggunakan kacamata tetapi tetap membutuhkan alat bantu. Tak ada batasan usia, lensa kontak ini bisa digunakan siapa saja khususnya pada anak.
“Bisa digunakan dari usia 5 tahun keatas. Memang awalnya anak akan merasa tidak nyaman, tapi penggunaan lensa kontak ini tidak menimbulkan rasa nyeri,” sebutnya.
Meski dapat mengurangi minus dan silinder, efek penggunaan ortho-K tidak permanen. Gangguan mata pada anak hanya hilang ketika pagi hingga sore hari, setelah itu kondisinya akan kembali seperti semula.
“Kita ingin anak bebas kacamata dan lensa kontak dalam keseharian sehingga tidak terbatas ruang lingkup geraknya. Makanya lensa kontaknya bekerja saat anak sedang tidur,” pungkasnya.